Manifestasi aliran Surealisme tidak terlihat sampa tahun 1924. Kegiatan yang mengikuti prosedur yang nyata dan konsisten memberikan semangat kekaryaan. Andre Breton, seniman yang sangat giat melukis, dan Philipe Soupault menulis Les Champs Magne Tiques yang berupa satu buku yang berisi gambaran surealistis dan misteri yang indah dari dunia mimpi sebagai konsep baru terhadap masyarakat.
Kegiatan antara tahun 1911-1920 merupakan rentang waktu kekaryaan Dadaisme dan Surealisme. Di antara rentang waktu itu, Chirico mendorong Surealisme untuk mengelabui realitas. Chagall antara 1911-1918 menghasilkan pemikiran Surealisme. Baginya, Surealisme adalah pendidikan dan penelitian dalam upaya mencari jati diri. Pekerjaannya di Paris, selama beberapa tahun sebelum perang menunjukkan penggabungan antara yang nyata dengan yang tidak nyata (bentuk eksperimental yang imajiner). Misalnya dalam karya I and My Village menyatakan karakteristik bentuk eksperimental tersebut. Pada karya itu ditemukan imajinasi dalam benak, sambil berjalan, dengan latar belakang laki-laki dan wanita.
Apoillinaire menunjukkan gambar sejenis itu ketika dia menggunakan istilah supranatural, yang berubah dengan cepat ke bentuk surealistis, sering terjadi bentuk-bentuk terkombinasi, irasional, seperti permainan biola, atau bentuk-bentuk irasional yang tidak terkombinasi. Dengan orang yang letaknya terbalik, menempatkan Chagall pada kategori prasurealis. Chagall berubah pandangan secara ekspresionistis melalui bentuk-bentuk kubistis yang bervariasi.
Seniman lain yang juga berjasa dalam mengembangkan surealisme ialah Henry Rousseau. Karya Rousseau seperti pada Neu Sachlichkeit, dirasakan adanya tekanan psikologis akibat kemurnian yang kuat dengan detail-detailnya yang telah berubah, seperti pada Wedding. Karya lainnya yang romantis dengan kualitas yang lebih baik yaitu Orang Gipsy yang tertidur.
Dari segi kebentukan abstrak, Joan Miro merupakan pelukis yang sangat menarik. Karyanya, meskipun tanpa obyek yang khusus, menunjukkan intensitas yang pasti dan tulisan cakar ayamnya yang penuh imajinasi dan gambar-gambar humoristis yang memberi kesan kehidupan yang tidak nyata. Kecerdasan dan keluwesannya sangat harmonis dengan metode penggarapan yang akademis. Di bawah pengaruh Hans Arp, dia telah menghasilkan beberapa bentuk abstrak seperti pada Komposisi (1933), di mana unsur humor dipadukan secara murni, yang dirasakan adanya dorongan psikologis, warna-warna dekoratif, dan gerakan yang membuat lukisan ini menimbulkan kesan berirama. Kesan dari subjek ini mungkin sebuah pertempuran manusia dengan banteng, yang lebih membangkitkan imajinasi lebih lanjut.
Lirik dan spontanitas bentuknya mempengaruhi bentuk dan warna pada karya Miro ini sangat kontras dengan aransemen Dali dan Tanguy. Semangat dan sifat kehumoran yang wajar dari Yves Tanguy mungkin berbeda dengan Miro, tetapi sistem teknis Tanguy lebih kongkrit daripada Chirico. Dia banyak mengambil perspektif yang mendalam dari karya pelukis Italia, khususnya pada latar belakang gambar tersebut, untuk menghasilkan pemandangan luas yang sejalan dengan perkembangannya, dunia sekarang. Unsur humor dan keanehan yang digambarkan Tanguy merupakan wujud obsesi yang bebas yang tidak ditemukan pada karya
Dali. Contoh karyannya: Papa, Mama Est Blessee memperlihatkan serangkaian bentuk yang mirip amuba yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang menggelikan, Papa, mama terluka.
Salvador Dali
Salvador Dali dikenal sebagai pelukis Surealisme yang mencurahkan idenya melalui sebuah logika yang fantatis. Menurutnya lukisan dibuat dalam keadaan jiwa yang kacau, mengingat kurangnya hubungan yang komunikatif dari lukisan surealis ini maka kita harus mengatakan ide-ide ini melalui ungkapan kata. Dali melukis tanpa perencanaan sebelumnya, tetapi dia menemukan ide itu secara visual pada saat keadaannya sedang mabuk (di bawah sadar). Kenyataan visualnya bisa berwujud ekstrem baik dalam teknik, maupun karakter komposisinya.
Dali dan kelompoknya, dalam lukisannya dianggap sebagai perwujudan paranoia. Tanpa diragukan lagi karyanya memiliki kesamaan dengan obsesi-obsesi yang kuat yang tidak selalu dapat menafsirkan impian-impian mereka tentang proses pemikiran orang penderita Paranoia. Namun wujudnya lebih komunikatif, tampak pada karyanya The Persistence of Memory (ingatan yang terus-menerus) dengan sebuah arloji yang lemah (lembek) melambangkan kerelatifan waktu, dan kemampuan seni untuk melenturkan waktu dengan kemauannya.
Serangga memberi kesan kebusukan, dan sebuah monster yang sedang tertidur, merupakan sebuah lukisan yang avokatif dan bermakna tinggi. Tapi dari keadaan atau kenyataan ini mesti dipadukan dengan syarat tertentu, karena bagi sebagian masyarakat simbol dari pemikiran seorang seniman tanpa sebuah judul yang dikenal, tetap akan tak dikenal seperti karya-karya lainnya. Dari semua imajinasi yang ditimbulkan Dali, lukisan ini yang paling sulit ditafsirkan. Pada lukisan Dali pada umumnya menampilan keunikan detail dan ketertarikan akan maksud yang dikandungnya.
Dalam hubungan dengan proses psikologi, pelukis bekerja dengan imajinasinya dari lubuk hatinya, yang berperan sebagai medianya sendiri, karena dia tidak menyadari apa yang sedang dilakukan pada saat itu, dengan gambar-gambar yang dilukis, di amencoba untuk mengkomunikasikan ide-idenya kepada pengunjung dan mengusulkan ide-ide selanjutnya kepada mereka. Dalam hal ini pengunjung berperan sebagai media dan pelukis sebagai dokternya.
Konsep Estetik Surealisme
Mengamati perkembangan dan konsepsi para seniman Surealime yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengertian dan konsep umum aliran ini. Surealitas menjadi surealisme ketika dunia menginjak abad ke-20. Hal itu dicetuskan di Italia pada masa Perang Dunia I oleh Carlo Carra dan Giorgio de Chirico, melalui karya-karya metafisis yang aneh, sepi, dan melankolis. Selanjutnya manifesto kaum surealisme dikibarkan pada tahun 1924, yang diikuti dengan pameran pertama lukisan Surealisme pada tahun 1925 dengan senimannya antara lain: Jean Arp, Max Ernst, Paul Klee, Chirico, Andre Masson, Joan Miro, Marc Chagall, Salvador Dali, Yves Tangui, Rene Margritte, Roberto Matta.
Apabila manusia memandang alam sebagai suatu realitas, maka kemudian diketahui adanya sesuatu yang tingkatannya di atas realitas (alam nyata) dan disebut sebagai surealisme. Sur-artinya di atas dan realitas berarti kenyataan. Seni rupa surealitas atau akhirnya menjadi aliran yang disebut surealisme adalah seni rupa yang dalam hal tema menggambarkan hal ihwal yang serba ganjil yang tidak masuk akal atau mustahil. Segala sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan selama hidup di alam nyata.
Baca Juga: Latar Belakang Aliran Seni Surealisme
Surealisme sesungguhnya pada awalnya bukan aliran seni lukis, namun seni sastra. Sebutan ini dikemukakan oleh penyair Perancis Guillaume Appololinaire dan dipakai untuk menjuduli naskah dramanya pada tahun 1917. Namun Surealisme akhirnya lebih populer sebagai aliran seni lukis. Aliran ini berlandaskan ilmu jiwa (psikologi) yang dipelopori golongan psiko-analisa Sigmun Freud. Kajian psikoanalisa menggali segala sesuatu yang berada di belakang kesadaran (bawah sadar) dalam proses kerja seniman. Pelopor dari aliran ini juga sering disebut golongan seni lukis metafisis seperti tampak pada karya Chirico dan Carra.
Dua Kecenderungan Ungkapan Gaya Surealisme
Karya seni aliran ini menggambarkan sesuatu yang aneh, asing susunannya atau objek yang terdapat di dalamnya. Dalam perkembangannya, terdapat dua kecenderungan yaitu surealisme ekspresif dan surealisme murni.
a) Surealisme ekspresif - seniman melewati semacam kondisi tidak sadar yang melahirkan simbol-simbol (Masson-Miro).
b) Surealisme murni - seniman menggunakan teknik-teknik akademis untuk menciptakan ilusi yang absurd (Salvador Dali).
Jika ditinjau dari ciri-ciri lukisan Surealisme, dapat disimpulkan sebagai berikut a) Penggambaran nostalgia yang dilukiskan secara fantastis dan naif.
b) Ungkapan antara kenyataan dan impian.
c) Sindiran atas pemujaan pada kenyataan hidup dengan cara-cara yang menakutkan (horor) dan penuh tawa (humor).
Secara mudah dapat kita nilai bahwa keindahan seni surealisme terdapat dalam perihal imaji (gambaran) yang sungguh tak terbayangkan.
Kegiatan antara tahun 1911-1920 merupakan rentang waktu kekaryaan Dadaisme dan Surealisme. Di antara rentang waktu itu, Chirico mendorong Surealisme untuk mengelabui realitas. Chagall antara 1911-1918 menghasilkan pemikiran Surealisme. Baginya, Surealisme adalah pendidikan dan penelitian dalam upaya mencari jati diri. Pekerjaannya di Paris, selama beberapa tahun sebelum perang menunjukkan penggabungan antara yang nyata dengan yang tidak nyata (bentuk eksperimental yang imajiner). Misalnya dalam karya I and My Village menyatakan karakteristik bentuk eksperimental tersebut. Pada karya itu ditemukan imajinasi dalam benak, sambil berjalan, dengan latar belakang laki-laki dan wanita.
Apoillinaire menunjukkan gambar sejenis itu ketika dia menggunakan istilah supranatural, yang berubah dengan cepat ke bentuk surealistis, sering terjadi bentuk-bentuk terkombinasi, irasional, seperti permainan biola, atau bentuk-bentuk irasional yang tidak terkombinasi. Dengan orang yang letaknya terbalik, menempatkan Chagall pada kategori prasurealis. Chagall berubah pandangan secara ekspresionistis melalui bentuk-bentuk kubistis yang bervariasi.
Seniman lain yang juga berjasa dalam mengembangkan surealisme ialah Henry Rousseau. Karya Rousseau seperti pada Neu Sachlichkeit, dirasakan adanya tekanan psikologis akibat kemurnian yang kuat dengan detail-detailnya yang telah berubah, seperti pada Wedding. Karya lainnya yang romantis dengan kualitas yang lebih baik yaitu Orang Gipsy yang tertidur.
Dari segi kebentukan abstrak, Joan Miro merupakan pelukis yang sangat menarik. Karyanya, meskipun tanpa obyek yang khusus, menunjukkan intensitas yang pasti dan tulisan cakar ayamnya yang penuh imajinasi dan gambar-gambar humoristis yang memberi kesan kehidupan yang tidak nyata. Kecerdasan dan keluwesannya sangat harmonis dengan metode penggarapan yang akademis. Di bawah pengaruh Hans Arp, dia telah menghasilkan beberapa bentuk abstrak seperti pada Komposisi (1933), di mana unsur humor dipadukan secara murni, yang dirasakan adanya dorongan psikologis, warna-warna dekoratif, dan gerakan yang membuat lukisan ini menimbulkan kesan berirama. Kesan dari subjek ini mungkin sebuah pertempuran manusia dengan banteng, yang lebih membangkitkan imajinasi lebih lanjut.
Lirik dan spontanitas bentuknya mempengaruhi bentuk dan warna pada karya Miro ini sangat kontras dengan aransemen Dali dan Tanguy. Semangat dan sifat kehumoran yang wajar dari Yves Tanguy mungkin berbeda dengan Miro, tetapi sistem teknis Tanguy lebih kongkrit daripada Chirico. Dia banyak mengambil perspektif yang mendalam dari karya pelukis Italia, khususnya pada latar belakang gambar tersebut, untuk menghasilkan pemandangan luas yang sejalan dengan perkembangannya, dunia sekarang. Unsur humor dan keanehan yang digambarkan Tanguy merupakan wujud obsesi yang bebas yang tidak ditemukan pada karya
Dali. Contoh karyannya: Papa, Mama Est Blessee memperlihatkan serangkaian bentuk yang mirip amuba yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang menggelikan, Papa, mama terluka.
Salvador Dali
Salvador Dali dikenal sebagai pelukis Surealisme yang mencurahkan idenya melalui sebuah logika yang fantatis. Menurutnya lukisan dibuat dalam keadaan jiwa yang kacau, mengingat kurangnya hubungan yang komunikatif dari lukisan surealis ini maka kita harus mengatakan ide-ide ini melalui ungkapan kata. Dali melukis tanpa perencanaan sebelumnya, tetapi dia menemukan ide itu secara visual pada saat keadaannya sedang mabuk (di bawah sadar). Kenyataan visualnya bisa berwujud ekstrem baik dalam teknik, maupun karakter komposisinya.
Dali dan kelompoknya, dalam lukisannya dianggap sebagai perwujudan paranoia. Tanpa diragukan lagi karyanya memiliki kesamaan dengan obsesi-obsesi yang kuat yang tidak selalu dapat menafsirkan impian-impian mereka tentang proses pemikiran orang penderita Paranoia. Namun wujudnya lebih komunikatif, tampak pada karyanya The Persistence of Memory (ingatan yang terus-menerus) dengan sebuah arloji yang lemah (lembek) melambangkan kerelatifan waktu, dan kemampuan seni untuk melenturkan waktu dengan kemauannya.
Serangga memberi kesan kebusukan, dan sebuah monster yang sedang tertidur, merupakan sebuah lukisan yang avokatif dan bermakna tinggi. Tapi dari keadaan atau kenyataan ini mesti dipadukan dengan syarat tertentu, karena bagi sebagian masyarakat simbol dari pemikiran seorang seniman tanpa sebuah judul yang dikenal, tetap akan tak dikenal seperti karya-karya lainnya. Dari semua imajinasi yang ditimbulkan Dali, lukisan ini yang paling sulit ditafsirkan. Pada lukisan Dali pada umumnya menampilan keunikan detail dan ketertarikan akan maksud yang dikandungnya.
Dalam hubungan dengan proses psikologi, pelukis bekerja dengan imajinasinya dari lubuk hatinya, yang berperan sebagai medianya sendiri, karena dia tidak menyadari apa yang sedang dilakukan pada saat itu, dengan gambar-gambar yang dilukis, di amencoba untuk mengkomunikasikan ide-idenya kepada pengunjung dan mengusulkan ide-ide selanjutnya kepada mereka. Dalam hal ini pengunjung berperan sebagai media dan pelukis sebagai dokternya.
Konsep Estetik Surealisme
Mengamati perkembangan dan konsepsi para seniman Surealime yang dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengertian dan konsep umum aliran ini. Surealitas menjadi surealisme ketika dunia menginjak abad ke-20. Hal itu dicetuskan di Italia pada masa Perang Dunia I oleh Carlo Carra dan Giorgio de Chirico, melalui karya-karya metafisis yang aneh, sepi, dan melankolis. Selanjutnya manifesto kaum surealisme dikibarkan pada tahun 1924, yang diikuti dengan pameran pertama lukisan Surealisme pada tahun 1925 dengan senimannya antara lain: Jean Arp, Max Ernst, Paul Klee, Chirico, Andre Masson, Joan Miro, Marc Chagall, Salvador Dali, Yves Tangui, Rene Margritte, Roberto Matta.
Apabila manusia memandang alam sebagai suatu realitas, maka kemudian diketahui adanya sesuatu yang tingkatannya di atas realitas (alam nyata) dan disebut sebagai surealisme. Sur-artinya di atas dan realitas berarti kenyataan. Seni rupa surealitas atau akhirnya menjadi aliran yang disebut surealisme adalah seni rupa yang dalam hal tema menggambarkan hal ihwal yang serba ganjil yang tidak masuk akal atau mustahil. Segala sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan selama hidup di alam nyata.
Baca Juga: Latar Belakang Aliran Seni Surealisme
Surealisme sesungguhnya pada awalnya bukan aliran seni lukis, namun seni sastra. Sebutan ini dikemukakan oleh penyair Perancis Guillaume Appololinaire dan dipakai untuk menjuduli naskah dramanya pada tahun 1917. Namun Surealisme akhirnya lebih populer sebagai aliran seni lukis. Aliran ini berlandaskan ilmu jiwa (psikologi) yang dipelopori golongan psiko-analisa Sigmun Freud. Kajian psikoanalisa menggali segala sesuatu yang berada di belakang kesadaran (bawah sadar) dalam proses kerja seniman. Pelopor dari aliran ini juga sering disebut golongan seni lukis metafisis seperti tampak pada karya Chirico dan Carra.
Dua Kecenderungan Ungkapan Gaya Surealisme
Karya seni aliran ini menggambarkan sesuatu yang aneh, asing susunannya atau objek yang terdapat di dalamnya. Dalam perkembangannya, terdapat dua kecenderungan yaitu surealisme ekspresif dan surealisme murni.
a) Surealisme ekspresif - seniman melewati semacam kondisi tidak sadar yang melahirkan simbol-simbol (Masson-Miro).
b) Surealisme murni - seniman menggunakan teknik-teknik akademis untuk menciptakan ilusi yang absurd (Salvador Dali).
Jika ditinjau dari ciri-ciri lukisan Surealisme, dapat disimpulkan sebagai berikut a) Penggambaran nostalgia yang dilukiskan secara fantastis dan naif.
b) Ungkapan antara kenyataan dan impian.
c) Sindiran atas pemujaan pada kenyataan hidup dengan cara-cara yang menakutkan (horor) dan penuh tawa (humor).
Secara mudah dapat kita nilai bahwa keindahan seni surealisme terdapat dalam perihal imaji (gambaran) yang sungguh tak terbayangkan.
Saat ini 0 comments :
Post a Comment