Fortunato Depero - Seorang eksponen Futurisme, yang mengkonsentrasikan diri pada seni lukis dan puisi. Meskipun begitu, seperti umumnya para kolegakoleganya, ia pun melanglang ke dunia grafis, baik dalam majalah-majalah ataupun buku-buku yang diproduksi untuk mempromosikan Futurisme, atau dalam aktivitas komersilnya dalam mencari nafkah. Ia menjalani kehidupan, walaupun hanya sebentar tetapi sangat penting, bahwa pada periode saat hidup di New York (1929-1931), sebuah kota yang sangat dipuja oleh kaum Futuris, karena merepresentasikan kepada mereka intensitas dari kehidupan metropolitan yang mereka pikirkan dalam manifesto-manifestonya.
Di New York, ia mengelola periklanan bagi banyak perusahaan. Ia melahirkan karya-karya yang memperjelas pengaruh Futurisme. Depero juga membuat ilustrasi bagi majalah Vogue dan The New Yorker dalam beragam publikasi. Selain periklanan, ia juga merancang perangkat teater untuk Diaghilev‟s Balllets Russes pada tahun 1916. Untuk mengenang kehadirannya, maka dibangun museum untuknya di Rovereto Italia.
Lucio Venna - Lahir di Vinice, ia pindah ke Florence pada tahun 1912. Ia bekerja dengan ilustrator Emilio Notte, dan bertemu dengan pencetus Futurisme Filippo Marinetti dan Umberto Boccioni. Pada tahun 1917, ia dan Emilio Notte membuat buku :‖Fundamento Lineare Geometrico‖ (The Basic Linear Geometrics) di Italia Futurista. Pada tahun 1922, ia lebih banyak melukis untuk mempertinggi eksklusivitas dari grafis terapan, dan mendirikan studio Venna-Innocenti yang bekerja sama dengan Innocenti Publishing House hingga tahun 1928. Karya-karya desainnya meliputi cover-cover Grand Sport‖ (1930-1932), periklanan untuk Debenham & Freebody, London, dan bekerja sama sebagai direktur artistik dari Scena Illustrata.
Nocolay Diuldheroff - Lahir di Kyustendil, Bulgaria, ayahnya seorang tipografer.
Ia belajar di Vienna‟s School of Arts and Crafts (1920-1921), The New School of Art di Dresden (1922) dan menghabiskan beberapa bulan di Johannes Itten, Bauhaus. Ia pindah ke Turin pada tahun 1926 untuk mempelajari arsitektur, tetapi kemudian lebih tertarik bekerja sebagai desainer secara lebih intensif. Ia membuat lampu-lampu, keramik, dan kaca, selain juga bekerja dalam periklanan untuk Cinzano, Unica dan Campari. Ia mengambil bagian dalam paviliun yang mempromosikan Futurisme dalam Turin International Exhibition pada tahun 1929.
Pada tahun yang sama penguasaan Futurisme-nya dalam grafis dipamerkan di Turin dalam jangka waktu yang lama, melalui Arturo Tucci Publishing Agent. Pada pertengahan tahun 1930 ia kemudian lebih menyibukkan diri ke dalam proyek-proyek arsitektur.
Filippo Tommaso Marinetti - Seorang penyair yang lahir di Mesir tahun 1876, merupakan tokoh utama yang memunculkan Futurisme. Ia mengumandangkan:
“Menyerang masa lampau, dan menjunjung tinggi kehidupan masa kini yang telah diubah secara nyata oleh ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.‖
Carlo Carra (1881-1966) - Pelukis studio yang pernah menyaksikan karya-karya Gauguin, Cezanne, Turner dan Constable. Dia merupakan pendukung tradisi Italia dan pernah belajar melukis pada Giotto. Pada tahun 1917 mengembangkan Pittura Metafisika.
Gino Severini (1883-1966) - Seniman yang memiliki perhatian besar terhadap cahaya dan Kubisme, serta juga pernah belajar tentang teori warna dari Impresionisme Seurat.
Baca Juga: Pelopor Seni Rupa Modern - Seni Rupa Post Impresionisme
Di New York, ia mengelola periklanan bagi banyak perusahaan. Ia melahirkan karya-karya yang memperjelas pengaruh Futurisme. Depero juga membuat ilustrasi bagi majalah Vogue dan The New Yorker dalam beragam publikasi. Selain periklanan, ia juga merancang perangkat teater untuk Diaghilev‟s Balllets Russes pada tahun 1916. Untuk mengenang kehadirannya, maka dibangun museum untuknya di Rovereto Italia.
Lucio Venna - Lahir di Vinice, ia pindah ke Florence pada tahun 1912. Ia bekerja dengan ilustrator Emilio Notte, dan bertemu dengan pencetus Futurisme Filippo Marinetti dan Umberto Boccioni. Pada tahun 1917, ia dan Emilio Notte membuat buku :‖Fundamento Lineare Geometrico‖ (The Basic Linear Geometrics) di Italia Futurista. Pada tahun 1922, ia lebih banyak melukis untuk mempertinggi eksklusivitas dari grafis terapan, dan mendirikan studio Venna-Innocenti yang bekerja sama dengan Innocenti Publishing House hingga tahun 1928. Karya-karya desainnya meliputi cover-cover Grand Sport‖ (1930-1932), periklanan untuk Debenham & Freebody, London, dan bekerja sama sebagai direktur artistik dari Scena Illustrata.
Nocolay Diuldheroff - Lahir di Kyustendil, Bulgaria, ayahnya seorang tipografer.
Ia belajar di Vienna‟s School of Arts and Crafts (1920-1921), The New School of Art di Dresden (1922) dan menghabiskan beberapa bulan di Johannes Itten, Bauhaus. Ia pindah ke Turin pada tahun 1926 untuk mempelajari arsitektur, tetapi kemudian lebih tertarik bekerja sebagai desainer secara lebih intensif. Ia membuat lampu-lampu, keramik, dan kaca, selain juga bekerja dalam periklanan untuk Cinzano, Unica dan Campari. Ia mengambil bagian dalam paviliun yang mempromosikan Futurisme dalam Turin International Exhibition pada tahun 1929.
Pada tahun yang sama penguasaan Futurisme-nya dalam grafis dipamerkan di Turin dalam jangka waktu yang lama, melalui Arturo Tucci Publishing Agent. Pada pertengahan tahun 1930 ia kemudian lebih menyibukkan diri ke dalam proyek-proyek arsitektur.
Filippo Tommaso Marinetti - Seorang penyair yang lahir di Mesir tahun 1876, merupakan tokoh utama yang memunculkan Futurisme. Ia mengumandangkan:
“Menyerang masa lampau, dan menjunjung tinggi kehidupan masa kini yang telah diubah secara nyata oleh ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.‖
Carlo Carra (1881-1966) - Pelukis studio yang pernah menyaksikan karya-karya Gauguin, Cezanne, Turner dan Constable. Dia merupakan pendukung tradisi Italia dan pernah belajar melukis pada Giotto. Pada tahun 1917 mengembangkan Pittura Metafisika.
Gino Severini (1883-1966) - Seniman yang memiliki perhatian besar terhadap cahaya dan Kubisme, serta juga pernah belajar tentang teori warna dari Impresionisme Seurat.
Baca Juga: Pelopor Seni Rupa Modern - Seni Rupa Post Impresionisme
Saat ini 0 comments :
Post a Comment