Minimal Art merupakan gerakan yang berontak terhadap penghargaan yang berlebihan bagi seni Ekspresionisme, terutama kecenderungan memistikkan seni. Mereka memprotes karena hilangnya bentuk dalam lukisan . Seni minimal berusaha untuk mencari obyektivitas yang tidak dimiliki oleh Ekspresionisme, terutama Ekspresionisme Abstrak. Dalam usaha untuk mendapatkan kembali unsur bentuk, sebagian seniman Minimalisme bekerja atas dasar bentuk-bentuk geometris (sebagai the basic forms), bentuk yang sudah dikenal umum seperti segi empat , lingkaran, kubus, prisma, limas, selinder, kerucut, dll.
Bentuk dasar ini tidak membawa arti apa-apa. Dengan sengaja permukaan bentuk dibuat bersih seperti pada alat-alat teknis biasa. Karya Minimal Art tidak dibangun sebagai komposisi yang menganut langkah demi langkah , bagian demi bagian yang ditambahkan sesuai dengan ukuran bentuk dan warnanya. Tetapi seni Minimal merupakan visualisasi suatu sistem logis yang bertitik tolak dari sifat khas yang dipunyai oleh sebuah modul tertentu.
Bentuk yang sederhana dari Minimal Art tersebut menjadi berharga bila dihayati, dalam hubungannya dengan lingkungan seperti: ruangan, arsitektur dan pemandangan alam. Hubungan tersebut diatur sedemikian sehingga muncul suatu visi akan struktur atau keteraturan. Keteraturan itulah yang menjadi karya seni yang sebenarnya.
Ada yang berpendapat bahwa seni Minimal adalah seni yang minus simbolisme, minus pesan, minus pernyataan pribadi. Frank Stella menyatakan, You see what you see. Kemudian Battcock menyatakan pula,‖Meaning follow form the presence of the work of art, not from its capacity to signify absent events or values”.
Baca Juga:
Tujuan Minimal Art diikuti oleh Pop Art , keduanya memiliki tujuan yang sama, tetapi jalan yang ditempuh untuk mencapainya berbeda. Keduanya ingin keluar dan mencari alternatif lain dari Ekspresionisme Abstrak. Yang diharapkan kaum Minimalis adalah mencapai penafsiran yang lebih baru mengenai tujuan dari seni patung. Don Judd, Morris dan Barbara Rose telah menerbitkan artikel yang menguraikan mengenai syarat-syarat estetika baru agar karya mereka dapat dipahami.
Secara khusus Judd menunjukkan suatu kemungkinan untuk norma dan kesepakatan dalam seni lukis dan seni patung. Dia merasa bahwa semua karya lukis adalah illusionic” (bersifat ilusi), yang menyebabkan terlihat mengagumkan (not credible). Di sini yang penting adalah melenyapkan ruang khayalan, dan hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan cara menghilangkan keterkaitannya dengan bentuk dasar gambar. Ruang yang sesungguhnya tidak berdiri sendiri, tetapi lebih dari sekedar memantulkan kesan ruang.
Bentuk dasar ini tidak membawa arti apa-apa. Dengan sengaja permukaan bentuk dibuat bersih seperti pada alat-alat teknis biasa. Karya Minimal Art tidak dibangun sebagai komposisi yang menganut langkah demi langkah , bagian demi bagian yang ditambahkan sesuai dengan ukuran bentuk dan warnanya. Tetapi seni Minimal merupakan visualisasi suatu sistem logis yang bertitik tolak dari sifat khas yang dipunyai oleh sebuah modul tertentu.
Bentuk yang sederhana dari Minimal Art tersebut menjadi berharga bila dihayati, dalam hubungannya dengan lingkungan seperti: ruangan, arsitektur dan pemandangan alam. Hubungan tersebut diatur sedemikian sehingga muncul suatu visi akan struktur atau keteraturan. Keteraturan itulah yang menjadi karya seni yang sebenarnya.
Ada yang berpendapat bahwa seni Minimal adalah seni yang minus simbolisme, minus pesan, minus pernyataan pribadi. Frank Stella menyatakan, You see what you see. Kemudian Battcock menyatakan pula,‖Meaning follow form the presence of the work of art, not from its capacity to signify absent events or values”.
Baca Juga:
Tujuan Minimal Art diikuti oleh Pop Art , keduanya memiliki tujuan yang sama, tetapi jalan yang ditempuh untuk mencapainya berbeda. Keduanya ingin keluar dan mencari alternatif lain dari Ekspresionisme Abstrak. Yang diharapkan kaum Minimalis adalah mencapai penafsiran yang lebih baru mengenai tujuan dari seni patung. Don Judd, Morris dan Barbara Rose telah menerbitkan artikel yang menguraikan mengenai syarat-syarat estetika baru agar karya mereka dapat dipahami.
Secara khusus Judd menunjukkan suatu kemungkinan untuk norma dan kesepakatan dalam seni lukis dan seni patung. Dia merasa bahwa semua karya lukis adalah illusionic” (bersifat ilusi), yang menyebabkan terlihat mengagumkan (not credible). Di sini yang penting adalah melenyapkan ruang khayalan, dan hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan cara menghilangkan keterkaitannya dengan bentuk dasar gambar. Ruang yang sesungguhnya tidak berdiri sendiri, tetapi lebih dari sekedar memantulkan kesan ruang.
Saat ini 0 comments :
Post a Comment