Ragam Hias Batik pada Keramik
Batik bukan hanya motif yang dapat dilihat pada selembar kain. Motif ragam hias batik sudah memiliki tempat yang luas dalam pemanfaatannya, termasuk di antaranya sebagai ornamen hias pada cangkir, piring, dan benda-benda seni lain berbahan dasar keramik.
Penggunaan ragam hias batik pada karya keramik diterapkan oleh seorang keramikus asal Bandung, Elina Farida, yang juga alumni ITB Jurusan Keramik. Menurutn Elina, batik dan keramik adalah paduan dua karya yang berasal dari bumi Indonesia.
Aneka Ragam Hias Batik
keramik batik.jpg Batik memiliki berbagai jenis ragam hias. Dalam hal ini Elina hanya menerapkan beberapa ragam hias saja pada karyanya. Menurut Elina, ia menerapkan lebih banyak motif geometris yang mayoritas berasal dari motif batik Jawa Barat seperti motif kumeli, motif pecah kopi, motif rereng sapatu dan motif kupat manggu.
Motif-motif tersebutlah yang banyak diterapkan pada desain karya Elina seperti pada piring dan gelas. Oleh karena itu karyanya tersebut memiliki keunikan tersendiri.
Proses Pembuatan Keramik Berhias Batik
Proses pembuatan semua karya keramik bermotif batik sama seperti proses pembuatan keramik pada umumnya yaitu melalui pembakaran tanahliat dalam suhu tinggi yakni sekitar 1200 derajat Celcius. Dengan demikian semua hasil produk yang dihasilkan bebas toksin dan aman untuk dipakai, bahkan untuk wadah makanan pun aman dipakai.
Teknik produksi yang dipakai untuk membuat keramik batik ini adalah dengan cara cetak tekan, slab dan putar. Setelah selesai proses tersebut, masuk pada tahap pengeringan dan tahap pewarnaan, kemudian tahap finishing dan packaging sebagai tahap terkahir.
Pemilihan warna untuk produk keramik yang berlokasi di Bandung memakai warna-warna yang alami, dan disesuaikan dengan bentuk produknya seperti warna cangkir dan warna piring selalu menggunakan warna natural. Adapun motifnya memakai warna agak kontras agar benda tersebut dapat berupa desain yang indah
Batik bukan hanya motif yang dapat dilihat pada selembar kain. Motif ragam hias batik sudah memiliki tempat yang luas dalam pemanfaatannya, termasuk di antaranya sebagai ornamen hias pada cangkir, piring, dan benda-benda seni lain berbahan dasar keramik.
Penggunaan ragam hias batik pada karya keramik diterapkan oleh seorang keramikus asal Bandung, Elina Farida, yang juga alumni ITB Jurusan Keramik. Menurutn Elina, batik dan keramik adalah paduan dua karya yang berasal dari bumi Indonesia.
Aneka Ragam Hias Batik
keramik batik.jpg Batik memiliki berbagai jenis ragam hias. Dalam hal ini Elina hanya menerapkan beberapa ragam hias saja pada karyanya. Menurut Elina, ia menerapkan lebih banyak motif geometris yang mayoritas berasal dari motif batik Jawa Barat seperti motif kumeli, motif pecah kopi, motif rereng sapatu dan motif kupat manggu.
Motif-motif tersebutlah yang banyak diterapkan pada desain karya Elina seperti pada piring dan gelas. Oleh karena itu karyanya tersebut memiliki keunikan tersendiri.
Proses Pembuatan Keramik Berhias Batik
Proses pembuatan semua karya keramik bermotif batik sama seperti proses pembuatan keramik pada umumnya yaitu melalui pembakaran tanahliat dalam suhu tinggi yakni sekitar 1200 derajat Celcius. Dengan demikian semua hasil produk yang dihasilkan bebas toksin dan aman untuk dipakai, bahkan untuk wadah makanan pun aman dipakai.
Teknik produksi yang dipakai untuk membuat keramik batik ini adalah dengan cara cetak tekan, slab dan putar. Setelah selesai proses tersebut, masuk pada tahap pengeringan dan tahap pewarnaan, kemudian tahap finishing dan packaging sebagai tahap terkahir.
Pemilihan warna untuk produk keramik yang berlokasi di Bandung memakai warna-warna yang alami, dan disesuaikan dengan bentuk produknya seperti warna cangkir dan warna piring selalu menggunakan warna natural. Adapun motifnya memakai warna agak kontras agar benda tersebut dapat berupa desain yang indah
Saat ini 0 comments :
Post a Comment