Berada di kawasan Pelabuhan Sunda
Kelapa, menyebabkan warga Betawi memiliki banyak tradisi dan budaya yang
merupakan hasil akluturasi budaya dengan bangsa luar. Bukti adanya
pengaruh dari budaya luar itu di antaranya adalah Tari Cokek.
Tari Cokek |
Saudagar tersebut juga membawa alat musik Rebab Dua Dawai, yang kemudian dikolaborasikan dengan alat musik setempat, semisal suling, kempul, gong, kecrek, dan kendang. Lantunan tembang perpaduan tradisi daratan Cina dan Tangerang tersebut dinamakan Gambang Kromong.
Awal kemunculannya, Tari Cokek dimainkan oleh tiga penari perempuan. Sekarang, pertunjukan Tari Cokek seringkali dimainkan oleh lima hingga hingga orang penari perempuan dan beberapa orang laki laki sebagai pemain musik yang sebagian ikut mengiringi tarian wanita. Sehelai selendang yang terikat di pinggang penari perempuan merupakan salah satu ornamen baju utama para penari wanita dipadu kebaya warna mencolok. Selendang tersebut bernama cokek.
Sekilas, Tari Cokek mirip Sintren dari Cirebon atau sejenis Ronggeng di Jawa Tengah di mana para penari memiliki kewenangan untuk mengajak penonton ikut menari. Tetapi, salah satu bagian menarik dari Tarian Cokek ialah iringan musik Gambang Kromong.
Baru-baru ini, Tari Cokek sudah jarang dipertunjukan di kawasan Betawi. Tetapi di daerah Benteng, Tangerang, Tari Cokek masih bisa dijumpai jika ada masyarakat yang menggelar pesta. Tari Cokek biasa diletakan di awal rangkaian acara. Jika pertunjukan Cokek diselenggarakan untuk acara pernikahan, penari Cokek biasanya mengajak pengantin lelaki atau beberapa orang tamu undangan untuk menari bersama. Ketika diselenggarakan untuk menyambut tamu kehormatan, pejabat setempat dan tamu kehormatan itulah yang mendapat kesempatan pertama menari bersama penari Cokek.
Tanda ajakan dari penari yakni sehelai selendang yang dikalungkan ke leher para tamu. Masyarakat beranggapan, jika sehelai selendang dari penari Cokek telah dikalungkan, pantang bagi tamu itu ataupun siapa saja untuk menolak. Penolakan itu diyakini dapat mencemarkan nama baik mereka sendiri. Biasanya, para tamu itulah yang nantinya menari bersama para penari Cokek hingga pertunjukan tari Cokek usai. Sumber: Kebudayaan Indonesia
Saat ini 0 comments :
Post a Comment