-->

Sejarah Seni Modern Kinetic Art dan Optic Art

Friday, April 8, 2016 : 2:06:00 AM

Kinetic Art
Kinetic Art (bhs. Inggris) artinya seni gerak. Secara etimologi Kinetic berasal dari kata Kinetikos (Bahasa Yunani) yang artinya gerakan. Seni kinetik adalah seni yang melibatkan unsur gerak dan efek-efek tertentu. Kinetic Art tidak dapat dilepaskan dari Op Art, karena gerakan ini memiliki keterkaitan akar konsep dan gejala visual yang digarap. Kedua gerakan ini mendasarkan pada konsep seeing is believing, dengan dasar eksperimentasi yang dilakukan Schlemer dan Robert Delaunay di sekitar tahun 1912, juga eksperimen Joseph Albers dari Sekolah Seni Bauhaus sekitar tahun 1920. Seni Kinetik dan Seni Optik memang didasarkan pada persepsi visual yang rasional.

Ciri-ciri Seni Kinetik
• Adanya susunan beberapa bentuk dan gambar dalam ruang yang ditimbulkan oleh gerak.
• Adanya faktor perubahan. Faktor ini dicapai dengan mencari beberapa relasi diantara unsur karya yang tetap konstan pada setiap gerakan yang berfariasi., hingga gerakan itu memperlihatkan pola.

Tokoh-tokoh Seni Kinetik
• Naum Gabo, pelopor lahirnya seni kinetik. Karyanya bersifat konstruktivisme
•Alexander Calder, seniman pertama yang bekerja dengan menggabung-gabungkan sebuah bagian dari efek-efeknya.

• George Rickey, menurutnya gerakan pada dasrnya seperti sebuah rekaman gramapon, tanpa gerakan objek tidak melakukan apa-apa.
• Nicholais Schoffer, mengembangkan yang dia sebut ‘spatiodynamics ‘ dan ‘illuminodynamics ‘. Gerakan konstruksi metal digunakan dengan kombinasi cahayacahaya dimana refleksi dari bidang-bidang datar direkam dan dipindahkan melalui lembaran-lembaran dari plastik berwarna, dengan musik pengiring.

Optic Art
Istilah ‘optical’ atau ‘retinal’ (penglihatan) diterapkan pada karya-karya dua dan tiga dimensi yang masing-masing menjelajahi dan memanfaatkan ‘kesalahan’ mata. Satu ciri umum lainnya yang berhubungan dengan Op Art adalah bentuknya yang abstrak, formal dan eksak.
Seni Optik dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan yang dipengaruhi oleh gagasangagasan yang dikembangkan di Bauhaus oleh MaholyNagy dan Josef Albers.

Pameran internasional lukisan optik yang pertama kali digelar diselenggarakan di New York, Februari 1965. William Seitz, mendokumentasikan Op Art dan idiom-idiom lain yang mirip sejak tahun 1962 sebagai respon-respon penglihatan. Secara mendasar karya-karya Op Art memiliki kualitas dinamis yang membangkitkan citra illusi dan sensasi pada penonton, baik itu terjadi pada struktur fisik mata maupun pada otak itu sendiri. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Seni Optik terkait dengan ilusi mata. Seniman Impresionis dan PostImpresionis (Seurat sebagai contoh yang paling jelas) dianggap Nenek moyang Op Art.

Konsep Seni Optik
Konsep seni optik yang paling mendasar adalah mencari, meneliti, dan memanfaatkan kelemahan atau kesilapan mata dalam mencerap suatu objek atau benda seni.

Tokoh-tokoh Seni Optik
• M.C. Escher, dikenal sebagai bapak seni optik. Ia seniman grafis dari Belanda. Ia mengolah kedalaman ruang dengan perspektif yang sangat unik.
• Victor Vasarely, membuat karya dengan cara membuat prototypenya terlebih dahulu, sehingga memungkinkan karyanya dibuat kembali.
• Larry Poons, karyanya memanfaatkan kesan keliru pandang yang disebabkan oleh fungsi warna komplementer dan hasil suatu kesan yang kuat.

Sumber Referensi:
• Art of 20th Century vol.I, 1998, Ed. Ingo F. walter Taschen.
• Art of 20th Century vol.II, 1998, Ed. Ingo F. walter Taschen.
• History of Art, 1995, H.W. Janson, prentice Hall inc.
• Gardner’s Art Through The Ages, 2000, Gardner, H. Harcourt Coll. Pub.
• CD Encarta Encyclopedi. 2005
• CD History of World.2005

Saat ini 2 comments :

Unknown said...

wah keren-keren nih, mantap. makasih infonya :-)
masirul

Aisyah Umu Barui said...

topp dechh