Ekspresionisme Abstrak cenderung dapat dikelompokkan ke dalam 3 gaya. Pembagian ini didasarkan atas kecenderungan karya yang ditampilkan walaupun ketiganya masih menonjolkan nilai-nilai spontanitas yang sangat kuat. Pembagian tersebut ialah Action Painting, Color Field Painting, dan kombinasi antara keduanya.
Tokoh action painting di antaranya Hans Hoffmann, Arshile Gorky, Willem de Koooning, Jackson Pollock, Franz Kline, Bradley Walker Tomlin, Willian Baziotes, Mark Tobey, Philip Guston, James Brooks dan Conrad Marca-Relli. Tokoh yang menekuni Color Field Painting antara lain Mark Rothko, Barnett Newman, dan AD Reinhardt. Sedangkan beberapa seniman yang berusaha menggabungkan antara Action Painting dengan Color Field Painting adalah Adolph Gottlieb, Robert Motherwell, dan Clyford Still. Di bawah ini dicantumkan riwayat singkat beberapa seniman Ekspresionisme Abstrak Amerika yang dipandang dapat mewakili beberapa seniman sealiran yang lainnya.
Hans Hofmann (1880-1966) Hofmann adalah pelukis Eropa yang akhirnya bermukim di Amerika, yang turut memberi kekuatan pada seni lukis Amerika. Dia lahir di Bavaria, dan belajar seni di Paris antara tahun 1903 sampai 1914. Selama berada di Paris, dia bereksperimen dengan segala perubahan pada seni NeoImpresionisme menuju pada Fauvisme dan Kubisme. Secara umum ide struktur warna lukisannya banyak dipengaruhi oleh Kubisme dari Picasso dan Braque. Pada tahun 1915 Hofmann membuka sekolah pertama di Munich, sehingga sampai tahun 1915 dia terkenal sebagai seorang pengajar.
Pada tahun 1932 dia pindah ke Amerika dan berprofesi sebagai pengajar di Art League, kemudian pindah ke sekolah pribadinya Hans Hofmann School of Fine Art di New York, Provincetown, dan Massachusetts. Hofmann memulai karirnya sebagai pelukis penuh kira-kira pada tahun 1940-an yang ketika itu berusia 60 tahun. Akhirnya Hofmann tumbuh menjadi seorang pengajar dan pelukis.
Arshile Gorky (1904-1948) Gorky lahir di Armenia yang mulai melukis dalam rentang Picasso, Surealisme Eropa, dan Ekspresionisme Abstrak Amerika. Gorky tiba di Amerika pada tahun 1920 setelah terjadi genosida terhadap penduduk
Armenia. Karya-karya Gorky menunjukkan indikasi bahwa dia terpengaruh oleh para pelukis Eropa, khususnya dari Cezanne dan Picasso. Gorky yang merupakan sejawat dari Stuart Davies, Willem de Kooning, dan Frederick Kiesler, pada dekade terakhir cenderung melukis ekspresionistis dalam ciri abstrak. Salah satu puncak karyanya adalah The Liver is the Cock‟s Comb of 1944, yang menerapkan komposisi kuat melalui karakter latar yang kasar dan luas. Karya Gorky tersebut merupakan penyatuan antara abstraksi bebas dari Kandinsky, Surealisme organis dari Miro dan Masson dan sedikit dari Picasso.
Willem de Kooning (1904 ) seorang figur utama dalam perkembangan Ekspresionisme Abstrak, dan tampil pertama kali di depan umum pada tahun 1949an. De Kooning lahir di Rotterdam, Belanda, pada tahun 1904. Dia datang ke Amerika pada tahun 1926 sampai penghujung 1948. De Kooning jarang mengadakan pameran. Pada awalnya de Kooning merupakan salah seorang pelukis potret. Dalam permulaan karya abstraknya masih terasa adanya pengaruh Picasso dalam lukisan Gorky. Pada tahun 1950 de Kooning mulai membangun aspek-aspek dalam seni lukis Ekspresionisme Abstrak. Langkah ini berbeda dengan yang dilakukan Kandinsky, Gorky, Picasso, atau para pendahulunya.
De Kooning tampil beda dengan gaya tersendiri, dengan model ekspresif baru. Pada beberapa kesempatan de Kooning tampak kembali melukiskan serangkaian figur wanita terkenal walaupun ia menolak anggapan bahwa obyek lukisannya merupakan simbol seks dan lambang dewi kesuburan. Bentuk abstraksinya tampak berusaha menghilangkan kekuatan sapuan kuas, penekanan pada kelenturan gestur, dan struktur arsitektural, sebagaimana tampak pada lukisan Franz Kline. Semenjak tahun 1960-an, ketika ia kembali melukis figur, sampai dengan tahun 1980-an, lukisan de Kooning cenderung tetap mempertahankan latar belakang figur yang tersembunyi.
Jackson Pollock (1912-1956) merupakan simbol dunia bagi para pelukis Amerika baru Pasca Perang Dunia ke-2. Pollock lahir di Cody, Wyoming, dan besar di Arizona dan California. Dia belajar di New York pada Art Students League dengan Thomas Benton . Pollock berusaha menghubungkan Arabesques Abstrak dengan pola figuratif dari Benton. Karya-karya Pollock pada pertengahan tahun 1940-an masih mendapat pengaruh dari Picasso, Max Ernst, dan sesekali dari Miro atau Masson. Pada tahun 1947, sebagai permulaan eksperimennya dimulai dengan susunan jaringan garis, percikan, dan tetesan cat dari pemunculan energi yang besar. Lukisan Pollock pada umumnya dihasilkan pada permukaan kanvas yang direntangkan di lantai, dan karyanya tersebut lebih populer disebut Action Painting.
Secara kualitas, karya Pollock menunjukkan perubahan besar dalam seni lukis moderen. Pertama - konsep seni lukis tersebut tidak semata-mata bertumpu pada permulaan dan hasil akhir. Hal tersebut secara keseluruhan merupakan kerja sama besar, diawali dengan konsep, bahwa permukaan lukisan berbeda dengan tradisi lukisan awal. Bahkan dengan Kubisme ataupun abstraksi geometris. Hal ini merupakan titik pisah dari ide-ide seni lukis dalam Renaissance. Originalitas Pollock terletak pada concrete pictorial sensation , yaitu sensasi yang terbebas dari ingatan akan gambaran-gambaran dari alam bawah sadar. Pada tahun-tahun terakhir, Pollock menggali permasalahan figur dalam beberapa lukisannya, dengan menggunakan lukisan dengan tradisi brush. Pollock meninggal dunia karena kecelakaan, pada tahun 1956.
Baca Juga: Latar Belakang Munculnya Aliran Seni Ekspresionisme Abstrak
Mark Rothko (1903-1970) mulai melukis pada tahun 1925. Pameran pertamanya diadakan tahun 1929. Pada tahun 1947 merupakan awal kematangan dalam gaya melukis : dengan plot-plot warna, penghilangan bentuk, tanpa tepi, yang hal tersebut memberikan kesan perubahan dan kenyataan yang dalam. Pada tahun-tahun berikutnya bidang dalam karyanya disaring dan disederhanakan sedemikian rupa sehingga membentuk rentang warna rectangular pada warna latar belakang. Rothko cenderung melukis dalam ukuran besar, sesuatu yang dapat memberikan efek tertutup pada seluruh warna. Selama tahun 1950, Rothko tetap memelihara kesan luas, kesan hilang pada warna dibentuk segi empat dan bentuk plot pada permukaannya. Sampai dengan kematiannya Rothko tetap mencoba bereksperimen dengan bentuk-bentuk geometris.
Adolph Gottlieb (1903-1974) adalah salah seorang seniman Ekspresionisme Abstrak yang mencoba menggabungkan antara action painting dengan color field painting. Gottlieb lahir di New York dan belajar seni di Art Students League bersama dengan John Sloan. Dia pernah mengadakan kunjungan ke Eropa pada tahun 1921-1922. Kunjungan tersebut pada saat seniman Eropa baru mengadakan eksperimen tentang Kubisme dan Abstraksi. Ketika bermukim di Arizona selama tahun 1937, dia menghasilkan rangkaian pengetahuan tentang lukisan Magic-Realist yang dihasilkan dari komponen-komponen segi empat.
Perlu diketahui, aliran Ekspresionisme Abstrak ini di Perancis diikuti oleh H.Hartung, Gerard Schneider, G. Mathiew, dan Pierre Soulages. Istilah lain untuk aliran ini dengan ciri khusus disebut pula Tachisme dengan pelukis Wols, Aechinsky, dan Asger Yorn.
Tokoh action painting di antaranya Hans Hoffmann, Arshile Gorky, Willem de Koooning, Jackson Pollock, Franz Kline, Bradley Walker Tomlin, Willian Baziotes, Mark Tobey, Philip Guston, James Brooks dan Conrad Marca-Relli. Tokoh yang menekuni Color Field Painting antara lain Mark Rothko, Barnett Newman, dan AD Reinhardt. Sedangkan beberapa seniman yang berusaha menggabungkan antara Action Painting dengan Color Field Painting adalah Adolph Gottlieb, Robert Motherwell, dan Clyford Still. Di bawah ini dicantumkan riwayat singkat beberapa seniman Ekspresionisme Abstrak Amerika yang dipandang dapat mewakili beberapa seniman sealiran yang lainnya.
Hans Hofmann (1880-1966) Hofmann adalah pelukis Eropa yang akhirnya bermukim di Amerika, yang turut memberi kekuatan pada seni lukis Amerika. Dia lahir di Bavaria, dan belajar seni di Paris antara tahun 1903 sampai 1914. Selama berada di Paris, dia bereksperimen dengan segala perubahan pada seni NeoImpresionisme menuju pada Fauvisme dan Kubisme. Secara umum ide struktur warna lukisannya banyak dipengaruhi oleh Kubisme dari Picasso dan Braque. Pada tahun 1915 Hofmann membuka sekolah pertama di Munich, sehingga sampai tahun 1915 dia terkenal sebagai seorang pengajar.
Pada tahun 1932 dia pindah ke Amerika dan berprofesi sebagai pengajar di Art League, kemudian pindah ke sekolah pribadinya Hans Hofmann School of Fine Art di New York, Provincetown, dan Massachusetts. Hofmann memulai karirnya sebagai pelukis penuh kira-kira pada tahun 1940-an yang ketika itu berusia 60 tahun. Akhirnya Hofmann tumbuh menjadi seorang pengajar dan pelukis.
Arshile Gorky (1904-1948) Gorky lahir di Armenia yang mulai melukis dalam rentang Picasso, Surealisme Eropa, dan Ekspresionisme Abstrak Amerika. Gorky tiba di Amerika pada tahun 1920 setelah terjadi genosida terhadap penduduk
Armenia. Karya-karya Gorky menunjukkan indikasi bahwa dia terpengaruh oleh para pelukis Eropa, khususnya dari Cezanne dan Picasso. Gorky yang merupakan sejawat dari Stuart Davies, Willem de Kooning, dan Frederick Kiesler, pada dekade terakhir cenderung melukis ekspresionistis dalam ciri abstrak. Salah satu puncak karyanya adalah The Liver is the Cock‟s Comb of 1944, yang menerapkan komposisi kuat melalui karakter latar yang kasar dan luas. Karya Gorky tersebut merupakan penyatuan antara abstraksi bebas dari Kandinsky, Surealisme organis dari Miro dan Masson dan sedikit dari Picasso.
Willem de Kooning (1904 ) seorang figur utama dalam perkembangan Ekspresionisme Abstrak, dan tampil pertama kali di depan umum pada tahun 1949an. De Kooning lahir di Rotterdam, Belanda, pada tahun 1904. Dia datang ke Amerika pada tahun 1926 sampai penghujung 1948. De Kooning jarang mengadakan pameran. Pada awalnya de Kooning merupakan salah seorang pelukis potret. Dalam permulaan karya abstraknya masih terasa adanya pengaruh Picasso dalam lukisan Gorky. Pada tahun 1950 de Kooning mulai membangun aspek-aspek dalam seni lukis Ekspresionisme Abstrak. Langkah ini berbeda dengan yang dilakukan Kandinsky, Gorky, Picasso, atau para pendahulunya.
De Kooning tampil beda dengan gaya tersendiri, dengan model ekspresif baru. Pada beberapa kesempatan de Kooning tampak kembali melukiskan serangkaian figur wanita terkenal walaupun ia menolak anggapan bahwa obyek lukisannya merupakan simbol seks dan lambang dewi kesuburan. Bentuk abstraksinya tampak berusaha menghilangkan kekuatan sapuan kuas, penekanan pada kelenturan gestur, dan struktur arsitektural, sebagaimana tampak pada lukisan Franz Kline. Semenjak tahun 1960-an, ketika ia kembali melukis figur, sampai dengan tahun 1980-an, lukisan de Kooning cenderung tetap mempertahankan latar belakang figur yang tersembunyi.
Jackson Pollock (1912-1956) merupakan simbol dunia bagi para pelukis Amerika baru Pasca Perang Dunia ke-2. Pollock lahir di Cody, Wyoming, dan besar di Arizona dan California. Dia belajar di New York pada Art Students League dengan Thomas Benton . Pollock berusaha menghubungkan Arabesques Abstrak dengan pola figuratif dari Benton. Karya-karya Pollock pada pertengahan tahun 1940-an masih mendapat pengaruh dari Picasso, Max Ernst, dan sesekali dari Miro atau Masson. Pada tahun 1947, sebagai permulaan eksperimennya dimulai dengan susunan jaringan garis, percikan, dan tetesan cat dari pemunculan energi yang besar. Lukisan Pollock pada umumnya dihasilkan pada permukaan kanvas yang direntangkan di lantai, dan karyanya tersebut lebih populer disebut Action Painting.
Secara kualitas, karya Pollock menunjukkan perubahan besar dalam seni lukis moderen. Pertama - konsep seni lukis tersebut tidak semata-mata bertumpu pada permulaan dan hasil akhir. Hal tersebut secara keseluruhan merupakan kerja sama besar, diawali dengan konsep, bahwa permukaan lukisan berbeda dengan tradisi lukisan awal. Bahkan dengan Kubisme ataupun abstraksi geometris. Hal ini merupakan titik pisah dari ide-ide seni lukis dalam Renaissance. Originalitas Pollock terletak pada concrete pictorial sensation , yaitu sensasi yang terbebas dari ingatan akan gambaran-gambaran dari alam bawah sadar. Pada tahun-tahun terakhir, Pollock menggali permasalahan figur dalam beberapa lukisannya, dengan menggunakan lukisan dengan tradisi brush. Pollock meninggal dunia karena kecelakaan, pada tahun 1956.
Baca Juga: Latar Belakang Munculnya Aliran Seni Ekspresionisme Abstrak
Mark Rothko (1903-1970) mulai melukis pada tahun 1925. Pameran pertamanya diadakan tahun 1929. Pada tahun 1947 merupakan awal kematangan dalam gaya melukis : dengan plot-plot warna, penghilangan bentuk, tanpa tepi, yang hal tersebut memberikan kesan perubahan dan kenyataan yang dalam. Pada tahun-tahun berikutnya bidang dalam karyanya disaring dan disederhanakan sedemikian rupa sehingga membentuk rentang warna rectangular pada warna latar belakang. Rothko cenderung melukis dalam ukuran besar, sesuatu yang dapat memberikan efek tertutup pada seluruh warna. Selama tahun 1950, Rothko tetap memelihara kesan luas, kesan hilang pada warna dibentuk segi empat dan bentuk plot pada permukaannya. Sampai dengan kematiannya Rothko tetap mencoba bereksperimen dengan bentuk-bentuk geometris.
Adolph Gottlieb (1903-1974) adalah salah seorang seniman Ekspresionisme Abstrak yang mencoba menggabungkan antara action painting dengan color field painting. Gottlieb lahir di New York dan belajar seni di Art Students League bersama dengan John Sloan. Dia pernah mengadakan kunjungan ke Eropa pada tahun 1921-1922. Kunjungan tersebut pada saat seniman Eropa baru mengadakan eksperimen tentang Kubisme dan Abstraksi. Ketika bermukim di Arizona selama tahun 1937, dia menghasilkan rangkaian pengetahuan tentang lukisan Magic-Realist yang dihasilkan dari komponen-komponen segi empat.
Perlu diketahui, aliran Ekspresionisme Abstrak ini di Perancis diikuti oleh H.Hartung, Gerard Schneider, G. Mathiew, dan Pierre Soulages. Istilah lain untuk aliran ini dengan ciri khusus disebut pula Tachisme dengan pelukis Wols, Aechinsky, dan Asger Yorn.
Saat ini 0 comments :
Post a Comment