Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan - Sebagian perokok beralih menggunakan rokok elektrik atau vapor ( nama lain dari rokok elektrik ) karena tidak berbau, tidak membuat gigi kuning, atau sebagai batu loncatan untuk berhenti merokok. Namun apakah rokok elektrik tidak berbahaya bagi tubuh? Hal yang menyebabkan orang mengalami kecanduan merokok adalah terpaparnya otak terhadap nikotin. Nikotin diketahui dapat menimbulkan perasaan tenang, santai dan nyaman.
Namun perasaan tersebut akan hilang jika otak yang sudah terkontaminasi nikotin mengalami kekurangan asupan. Akibatnya, orang tersebut akan mengalami rasa gelisah dan akhirnya merokok lagi untuk memenuhi kecanduannya. Katanya vapor untuk membantu mengatasi kecanduan nikotin, tapi uap yang dihirup dari rokok elektrik itu juga tetap mengandung nikotin, artinya kecanduannya tetap ada.
Ketua Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau, dr Kartono Muhammad, kecanduan rokok tidak dapat disembuhkan dengan mengganti rokok tembakau dengan rokok elektrik. Ia mengatakan bahwa pada perokok yang kecanduan nikotin, otak mempunyai kadar nikotin yang harus terpenuhi dalam jangka waktu tertentu.
"Misalnya perokok menghabiskan satu bungkus rokok dengan kandungan nikotin 1 mg per batang. Kalau 20 batang kan 20 mg. Nah otaknya akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan nikotin 20 mg tersebut terpenuhi."
Pada rokok elektrik, kadar nikotin yang terkandung di dalam cairannya memang lebih kecil daripada rokok tembakau. Namun konsumsi nikotin dalam skala lebih kecil bisa menjadi lebih berbahaya. Hal itu dikarenakan jumlah isapan yang bisa jadi lebih banyak daripada ketika merokok tembakau.
"Satu-satunya cara untuk menghilangkan kecanduan nikotin adalah dengan berhenti secara total. Tidak ada cara lain," pungkas dr Kartono.
Namun perasaan tersebut akan hilang jika otak yang sudah terkontaminasi nikotin mengalami kekurangan asupan. Akibatnya, orang tersebut akan mengalami rasa gelisah dan akhirnya merokok lagi untuk memenuhi kecanduannya. Katanya vapor untuk membantu mengatasi kecanduan nikotin, tapi uap yang dihirup dari rokok elektrik itu juga tetap mengandung nikotin, artinya kecanduannya tetap ada.
Ketua Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau, dr Kartono Muhammad, kecanduan rokok tidak dapat disembuhkan dengan mengganti rokok tembakau dengan rokok elektrik. Ia mengatakan bahwa pada perokok yang kecanduan nikotin, otak mempunyai kadar nikotin yang harus terpenuhi dalam jangka waktu tertentu.
"Misalnya perokok menghabiskan satu bungkus rokok dengan kandungan nikotin 1 mg per batang. Kalau 20 batang kan 20 mg. Nah otaknya akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan nikotin 20 mg tersebut terpenuhi."
Pada rokok elektrik, kadar nikotin yang terkandung di dalam cairannya memang lebih kecil daripada rokok tembakau. Namun konsumsi nikotin dalam skala lebih kecil bisa menjadi lebih berbahaya. Hal itu dikarenakan jumlah isapan yang bisa jadi lebih banyak daripada ketika merokok tembakau.
"Satu-satunya cara untuk menghilangkan kecanduan nikotin adalah dengan berhenti secara total. Tidak ada cara lain," pungkas dr Kartono.
Saat ini 0 comments :
Post a Comment