Tari Topeng, adalah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Asal usul sejarah tari topeng tarian ini yaitu salah satu ciri khas
budaya tari di Indonesia. Jakarta merupakan hasil kombinasi antara
budaya orang-orang ada di dalamnya. Awal mulanya, seni tari di Jakarta
mempunyai pengaruh dari sunda serta China seperti Jaipong yang
mengunakan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Tetapi di Jakarta
bisa dikatakan daerah yang paling dinamik kerana memiliki seni tari
dengan gaya serta koreografi yang dinamik selain seni tari lama.
![]() |
Tari Topeng |
Tari Topeng Tradisional Betawi
Tari Topeng yaitu visualisasi gerak, yang di buat nenek moyang tanpa ada
melalui rencana. Ada dampak budaya Sunda, tetapi mempunyai ciri khasnya
berbentuk selancar. Beberapa penarinya memakai topeng yang serupa
dengan Topeng Banjet Karawang Jawa Barat, tetapi dalam topeng betawi
menggunakan bhs Betawi. Dalam topeng betawi sendiri ada tiga unsur :
musik, tari serta teater.
Tarian dalam topeng betawi inilah yang disebut tari topeng. Salah seorang tokoh seniman Betawi yang sudah mengusung bermacam tari-tarian Betawi terutama tari topeng sampai ke luar negeri yaitu Entong Kisam. Dirinya telah berkeliling ke 5 benua, dan 33 negara. Negara yang seringkali ia lawati bersama-sama kelompok tari topengnya yaitu Perancis, Cina serta Thailand.
Tarian dalam topeng betawi inilah yang disebut tari topeng. Salah seorang tokoh seniman Betawi yang sudah mengusung bermacam tari-tarian Betawi terutama tari topeng sampai ke luar negeri yaitu Entong Kisam. Dirinya telah berkeliling ke 5 benua, dan 33 negara. Negara yang seringkali ia lawati bersama-sama kelompok tari topengnya yaitu Perancis, Cina serta Thailand.
Menurut Sejarah Tari Topeng Betawi di Jakarta serta sekitarnya (Batavia
en Ommelanden) dalam buku W. L. Ritter serta E. Hardouin yang diciptakan
th. 1872 menyebutkan bahwa ada satu permainan yang popular saat itu.
Yang dimaksud “Klein Maskerspel” yakni suatuStraatvertoningen (tontonan
jalanan) yang diduga berasal dari Topeng Babakan Cirebon.
Pendapat beberapa tokoh Tari Betawi, secara tehnis ada tiga kriteria
yang perlu dipenuhi oleh calon penari Topeng Betawi supaya bisa
membuahkan gerak yang tepat serta benar untuk terwujudnya kesatuan gerak
tubuh yang estetis serta serasi yakni Gandes (luwes), Ajar (ceria)
serta Lincah tanpa beban pada saat menari.
Selain itu masih ada ketentuan-ketentuan lain yang perlu dipenuhi pada
saat menarikan topeng Betawi yakni mendek, dongko, ngengkreg, madep,
megar, ngepang dan sebagainya. Dalam perubahannya saat ini tari Topeng
Betawi terlihat juga sebagai pertunjukan tersendiri, selanjutnya kita
kenal saat ini beberapa macam tari Topeng Betawi seperti :
Tari Lipet Gandes, Tari Topeng Tunggal, Tari Enjot-enjotan, tari Gegot, tari Topeng Cantik, tari Topeng Putri, tari Topeng Ekspresi, tari Kang Aji
Mungkin saja ke dinamisan jenis tari ini membuka celah
kemungkinan pengembangan selanjutnya tanpa ada menyingkirkan sumber
ilham dan rohnya yakni tari Topeng Betawi. Dapat kita saksikan munculnya
beberapa penata tari baru yang dihasilkan oleh beberapa penata tari itu
yang meningkatkan tari Topeng Betawi dengan beragam kreativitas.
Muncullah tari-tari kreasi baru seperti : Tari Ngarojeng, Tari Doger
Amprok, Tari Gitek Balen. Sumber: Kebudayaan Indonesia
Saat ini 0 comments :
Post a Comment